Assalamualaikum Wr. Wb. Para pembaca blog Prima Widi
Kali ini kita akan membahas tentang Gerak Semu Matahari
Pada tanggal 21 Maret sampai 21 Juni di belahan bumi utara terjadi musim semi karena Matahari secara semu bergerak dari Garis Khatulistiwa menuju Garis 23,5 derajat Lintang Utara, sedangkan di belahan bumi selatan terjadi musim gugur.
Pada tanggal 21 Juni sampai 23 September di belahan bumi utara terjadi musim panas karena Matahari secara semu bergerak dari Garis 23,5 derajat Lintang Utara menuju Garis Khatulistiwa, sedangkan di belahan bumi selatan terjadi musim dingin.
Pada tanggal 23 September sampai 22 Desember di belahan bumi utara terjadi musim gugur karena Matahari secara semu bergerak dari Garis Khatulistiwa menuju Garis 23,5 derajat Lintang Selatan, sedangkan di belahan bumi selatan terjadi musim semi.
Pada tanggal 22 Desember sampai 21 Maret di belahan bumi utara terjadi musim musim dingin karena Matahari secara semu bergerak dari Garis 23,5 derajat Lintang Selatan menuju Garis Khatulistiwa, sedangkan di belahan bumi selatan terjadi musim panas.
Nah, begitulah penjelasan tentang Gerak Semu Matahari
Semoga Bermanfaat
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Selasa, 01 September 2015
Kelompok Flora dan Fauna di Indonesia
Assalamualaikum Wr. Wb. Para pembaca blog Prima Widi
Kali ini kita akan membahas tentang Kelompok Flora dan Fauna di Indonesia
A. Flora di Indonesia
Flora di Indonesia dibagi menjadi 2 tipe yaitu tipe Indo-Malayan dan Indo-Australian
B. Fauna di Indonesia
Fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 tipe yaitu tipe Australis, Peralihan, dan Australis
Nah, begitulah penjelasan tentang Kelompok Flora dan Fauna di Indonesia
Semoga Bermanfaat
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Kali ini kita akan membahas tentang Kelompok Flora dan Fauna di Indonesia
A. Flora di Indonesia
Flora di Indonesia dibagi menjadi 2 tipe yaitu tipe Indo-Malayan dan Indo-Australian
- Tipe Indo-Malayan meliputi kawasan Indonesia Bagian Barat. Pulau-pulau yang termasuk dalam kelompok ini adalah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
Ciri-cirinya yaitu terdapat berbagai jenis meranti,nangka,dan rotan , tidak terdapat hutan kayu putih, tanaman sagu dan matoa sangat sedikit.
- Tipe Indo-Australian meliputi tumbuhan yang ada di kawasan Indonesia Timur. Pulau-pulau yang termasuk dalam Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua
Ciri-cirinya yaitu tidak adanya jenis meranti, nangka, dan rotan , banyak terdapat hutan kayu putih, tanaman sagu dan matoa.
B. Fauna di Indonesia
Fauna di Indonesia dibagi menjadi 3 tipe yaitu tipe Australis, Peralihan, dan Australis
- Fauna Tipe Australis meliputi kawasan Pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan
Contoh fauna tipe Asiatis adalah Harimau, Badak Bercula Satu, Gajah, Orangutan, Monyet, Burung Jalak Bali, Burung Merak, Burung Elang, Ikan Arwana, Pesut
- Fauna Tipe Peralihan meliputi kawasan Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku
Contoh fauna tipe Peralihan adalah Anoa, Babirusa, Tarsius, Kuskus, Komodo, Biawak, Burung Maleo, Burung Raja Udang, dan Ikan Duyung/ Ikan Dugong
- Fauna Tipe Australis meliputi kawasan Pulau Halmahera, Kepulauan Aru, dan Papua
Contoh fauna tipe Australis adalah Landak Irian (Nokdiak), Walabi, Oposum Layang, Tikus Kangguru, Kangguru, Burung Cenderawasih, Burung Nuri Raja, Burung Kasuari
Nah, begitulah penjelasan tentang Kelompok Flora dan Fauna di Indonesia
Semoga Bermanfaat
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Keadaan Alam Di Indonesia, Aktivitas Penduduknya, Bencana Alamnya, serta Cara Pencegahannya
Assalamualaikum Wr. Wb. Para pembaca blog Prima Widi
Kali ini kita akan membahas tentang Keadaan Alam Di Indonesia, Aktivitas Penduduknya, Bencana Alamnya, serta Cara Pencegahannya
1. Pantai
Kali ini kita akan membahas tentang Keadaan Alam Di Indonesia, Aktivitas Penduduknya, Bencana Alamnya, serta Cara Pencegahannya
1. Pantai
Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut. Daerah
pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut.
Biasanya para penduduk di tepi pantai bekerja sebagai nelayan, penyewa payung & pelampung
Di pantai, dapat terjadi bencana alam berupa abrasi dan tsunami
Cara Pencegahan bencana alam tersebut yaitu dengan menanam bakau
2. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah hamparan luas tanah dengan ketinggian 0-200 mdpl. Suhu di dataran rendah di Indonesia yaitu 23 derajat sampai 28 derajat celcius.
Di dataran rendah para penduduknya bekerja sebagai petani, peternak, pedagang, dan karyawan kantor
Di dataran rendah bisa terjadi bencana alam yaitu, banjir, longsor, gempa bumi
Cara pencegahan terjadinya banjir dan tanah longsor adalah reboisasi, dan terasering
3. Dataran Tinggi
Dataran Tinggi (Plateu/Plato) adalah hamparan tanah yang ada di ketinggian 200-700 mdpl.
Di dataran tinggi para penduduknya bekerja sebagai petani teh, kopi, sayuran, dan buah
Dataran tinggi berpotensi mengalami bencana alam yaitu tanah longsor
Cara pencegahan terjadinya bencana tanah longsor adalah melakukan reboisasi
4. Pegunungan
Pegunungan adalah suatu jalur memanjang yang menghubungkan satu puncak dengan puncak lainnya
Di pegunungan para penduduknya melakukan aktivitas yaitu menanam pohon pinus dan menanam teh
Di pegunungan, biasanya terjadi bencana seperti tanah longsor, dan gunung meletus (bila di pegunungan itu ada gunung berapi)
Cara Pencegahannya bencana tanah longsor adalah reboisasi
Semoga Bermanfaat
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pegunungan adalah suatu jalur memanjang yang menghubungkan satu puncak dengan puncak lainnya
Di pegunungan para penduduknya melakukan aktivitas yaitu menanam pohon pinus dan menanam teh
Di pegunungan, biasanya terjadi bencana seperti tanah longsor, dan gunung meletus (bila di pegunungan itu ada gunung berapi)
Cara Pencegahannya bencana tanah longsor adalah reboisasi
Nah, begitulah penjelasan tentang Keadaan Alam Di Indonesia, Aktivitas Penduduknya, Bencana Alamnya, serta Cara Pencegahannya
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Langganan:
Postingan (Atom)